Kamis, 04 Februari 2010

10 TABIR ANTARA KITA DAN ALLAH

Inilah sepuluh tabir antara kita dan Allah yang menghalangi kita saat melakukan perjalanan menuju Allah. Semua tabir itu muncul dari 4 unsur : diri, syetan, dunia dan hawa nafsu. Keempat unsur ini bisa merusak ucapan dan perbuatan , merusak niat, memutuskan jalan , amalan dan niat sebelum sampai perbuatan ini di hati . tabir tersebut adalah :

TABIR 1. TIDAK MENGENAL ALLAH
Orang yang tidak mencintai Allah pasti tidak mengenal-Nya, sebaliknya orang yang tidak mengenal-Nya pasti tidak mencintai-Nya
Semakin kita mengenal Allah semakin dalam cinta kita pada-Nya.
“SESUNGGUHNYA ORANG-ORANG YANG BERIMAN DAN BERAMAL SHALEH, KELAK ALLAH YANG MAHA PEMURAH AKAN MENANAMKAN DALAM (HATI) MEREKA RASA KASIH SAYANG”(qs Maryam:96)
Tabir yang paling tebal adalah tidak mengetahui Allah dan tidak menyadari keberadaan-Nya karena seorang cenderung memusuhi sesuatu yang tidak diketahuinya.

KEMULIAAN ITU TERKAIT DENGAN KETAATAN, SEMENTARA KEHINAAN TERKAIT DENGAN KEMAKSIATAN. TAAT KEPADA ALLAH AKAN MENGHASILKAN CAHAYA , KEMULIAAN, KEBAHAGIAAN, KETERSINGKAPAN HIJAB DAN PETUNJUK”

TABIR 2. BID’AH
Siapa saja yang melakukan bid’ah maka ia akan terhalang dari Allah karena kebidahannya itu. Sampai ia mampu melepaskan diri dari bid’ah tsb.
“SIAPA SAJA MEMBUAT SESUATU YANG BERTENTANGAN DENGAN AGAMA KITA , MAKA IA DITOLAK”( HR Bukhari)

“KEPADA-NYA LAH NAIK PERKATAAN-PERKATAAN YANG BAIK DAN AMAL YANG SHALEH DINAIKKAN-NYA (Qs Fathir : 10)

Dari penafsiran para ulama terdahulu , seorang mukmin ketika melakukan amal shaleh, maka amalnya itu akan menembus langit, menyibak tabir dan melayang menuju Allah seakan amal itu membuka pintu langit. Jika orang mukmin itu meninggal , maka ruh-nya naik. Lalu ia akan menemukan pintu-pintu itu terbuka. Yang membukakan pintu itu , menyiapkan berbagai jalannya memuluskan sekat-sekatnya tak lain adalah amalnya sendiri. Asal amal itu adalah amal shaleh serta zikir.
Jika ia tidak memiliki amal shaleh, maka pintu-pintu itu akan tetap tertutup begitu juga jalan-jalan nya dan sekat-sekatnya. Jika ia meninggal , maka ruhnya tetap naik tetapi pintu-pintu langit itu terkunci baginya. Ia tidak bisa membuka jalan itu sendiri lantaran amalnya.
“SIAPA SAJA YANG BERAMAL SHALEH MAKA UNTUK MEREKA SENDIRILAH MEREKA MENYIAPKANNYA (TEMPAT YANG MENYENANGKAN)(Qs Al-Rum : 44)

TABIR 3. DOSA-DOSA BESAR YANG TERSEMBUNYI
Yang termasuk kategori ini banyak sekali seperti kesombongan, membanggakan diri, congkak, iri, dengki,ujub, riya. Dosa besar yang tersembunyi lebih besar dosanya daripada dosa besar yang tampak. Lebih besar dosanya daripada zina, minum-minuman keras atau mencuri. Karena akan menjadi tabir antara hati hamba dengan Tuhan-Nya. Hal ini terjadi karena jalan menuju Allah hanya dapat ditempuh dengan Hati dan tidak bisa ditempuh dengan kaki.

TABIR 4. DOSA-DOSA BESAR YANG TAMPAK
Seperti mencuri, minum-minum keras dan dosa besar lainnya. Ingat, tidak disebut dosa kecil jika dilakukan terus menerus (ishrar), serta tidak disebut dosa besar jika diiringi dengan Istighfar (tobat)

WAHAI HAMBA ALLAH , BILA HENDAK MELAKUKAN MAKSIAT KEPADA ALLAH CARILAH TEMPAT YANG TAK TERLIHAT OLEHNYA. CARILAH JUGA KEKUATAN SELAIN ALLAH YANG BISA MEMBANTUMU, HANYA SAYANG SEKALI ENGKAU TAKKAN MENEMUKANNYA.

TABIR 5. DOSA- DOSA KECIL
Betapa banyak dosa kecil yang menyebabkan pelakunya suu’ul khatimah.
Seorang mukmin adalah sosok yang selalu menganggap besar dosa. Ia memandang dosanya – walaupun kecil- sebagai dosa besar. Karena ia selalu waspada kepada Allah , seperti halnya ia tidak pernah meremehkan kebaikan sedikitpun karena menganggap kebaikan itu mengandung karunia dan anugerah Allah. Ia bersikap tengah-tengah, antara dua sikap ini hingga ia membersihkan hatinya dari sikap kecil dosa dan menganggap remeh ketaatan . Yang menghampiri Tuhan-Nya Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang, Makha Penerima Tobat, Maha Lembut, Maha Segalanya, Lalu ia minta ampun kepada-Nya hingga tersingkaplah tabir itu.

TABIR .6. TABIR SYIRIK
Tabir ini merupakan yang paling besar , paling tebal dan paling padat. Cara memutuskan dan menghilangkan tabir ini adalah dengan memurnikan tauhid. Syirik sangat dibenci oleh Allah. Tak ada hal-hal lain yang lebih dibenci oleh Allah melebihi perbuatan Syirik dan Orang-orang Musyrik.
“INGATLAH , HARI YANG WAKTU ITU KAMI MENGHIMPUN MEREKA SEMUANYA, KEMUDIAN KAMI BERKATA KEPADA ORANG –ORANG MUSYRIK, ‘DIMANAKAH SEMBAHAN-SEMBAHAN KAMU YANG DULU KAMU KATAKAN (SEKUTU-SEKUTU ) KAMI? . KEMUDIAN TIADALAH FITNAH MEREKA KECUALI MENGATAKAN ‘DEMI ALLAH, TUHAN KAMI , TIADALAH KAMI MEMPERSEKUTUKAN ALLAH. LIHATLAH BAGAIMANA MEREKA TELAH BERDUSTA KEPADA DIRI MEREKA SENDIRI DAN HILANGLAH DARI MEREKA SEMBAHAN-SEMBAHAN YANG DULU MEREKA ADA- ADAKAN. (Qs Al-an’am ; 22-24)

TABIR 7. SIKAP BERLEBIHAN DALAM PERKARA MUBAH.
Semua yang dianggap biasa, adat istiadat, sikap berlebihan, juga hal-hal yang mubah bisa menjadi tabir antara seorang hamba dengan Tuhan-Nya.
Mis, Perut yang bisa menjadi tabir antara hamba dengan Tuhan-Nya.
“TIDAKLAH SEORANG ANAK ADAM MEMENUHI WADAH YANG LEBIH BURUK DARIPADA PERUTNYA” (HR Al- Thirmidzi).
Kenapa nabi berkata demikian? Karena lambung jika telah penuh, maka pikiran tidak akan optimal bekerja, anggota tubuhpun akan abai terhadap segala aktifitas yang harus dilakukannya. Selain perut , pakaian juga bisa menjadi tabir antara hamba dengan Tuhan-Nya .
“SEMOGA CELAKA ORANG YANG MEMUJA DINAR, DIRHAM DAN PAKAIAN” (HR Bukhari). (Maksudnya disini pakaian yang berlebih-lebihan).

TABIR 8. LALAI KEPADA ALLAH
SIKAP LALAI BISA MENDOMINASI HATI SEORANG KALA HATI NYA ITU JAUH DARI SANG KEKASIH yakni ALLAH SWT Yang Maha Tinggi. Pada gilirannya orang itu akan mengikuti hawa nafsunya, mengikuti perilaku Syetan dan melupakan Allah.
“JANGANLAH KAMU MENGIKUTI ORANG YANG HATINYA TELAH KAMI LALAIKAN DARI MENGINGAT KAMI, SERTA MENURUTI HAWA NAFSUNYA DAN ADALAH KEADAANNYA ITU MELEWATI BATAS (Qs Al-Kahf : 18).

TABIR 9. ADAT KEBIASAAN DAN TRADISI.
Didunia ini ada orang yang menghamba kepada kebiasaan. Agar bisa sampai kepada Allah, seseorang harus membebaskan diri dari segala bentuk penghambaan kepada selain Allah. Menurut Syekh Al-Islam , ibn Taymiyah, TIDAK SAH PENGHAMBAAN KEPADA ALLAH SELAMA MASIH ADA JATAH UNTUK SELAIN ALLAH. Oleh karena nya kita harus mengikhlaskan diri hanya untuk Allah. Dengan begitu Dia akan Menerimamu.

TABIR 10. KAUM AGAMIS YANG BERLAKU JAUH DARI JALAN LURUS.
Inilah tabir orang-orang agamis (Multazimin).
Seseorang yang membangga-banggakan amalannya, amalan itu akan menjadi tabir antara dirinya dengan Allah. Seharusnya tidak mengingat-ingat amal baiknya. Akan tetapi hendaknya bersikap TENGAH-TENGAH.
• Mengenang anugerah Tuhan padanya sambil memperhatikan aib diri dan jiwanya.
• Memperhatikan anugerah dan nikmat Allah padanya berupa pemberian taufik dan bantuan kepadanya , lalu memperhatikan amalannya. Bagaimana amalan itu belum dilakukan seperti seharusnnya, melainkan dikotori oleh hama-hama yang menghalangi diterimanya amal Oleh Allah. Lalu bersungguh-sungguh dalam berusaha. Jika tidak ada keterkaitan hati dengan perbuatannya , sikap membanggakan , serta kesibukannya sehingga melalaikan Allah bisa menjadi penghalang.

Orang bijak mengatakan : ‘JIKA KAMU RIDA DENGAN DIRI DAN AMAL PERBUATAN MU ITU MAKA KETAHUILAH BAHWA SEBENARNYA ALLAH TIDAK RIDA KEPADA MU. SIAPAPUN YANG MENYADARI BAHWA DIRINYA TEMPAT SEGALA AIB DAN KEJELEKAN , AMALANNYA MUDAH TAKLUK KEPADA KEBURUKAN DAN KEKURANGAN, BAGAIMANA DIRI DAN AMALANNYA ITU AKAN RIDA KEPADA ALLAH?”

Sudah yakinkah kita berapa tabir yang memisahkan kita hari ini dengan Allah SWT ? Bagaimana kita melepaskan diri dari tabir-tabir itu? Jujurlah kepada Allah, jujurlah kepada diri , Jujurlah dalam kembali Kepada-Nya agar ke-10 tabir antara diri kita dengan-Nya itu sirna. Semua tabir itu tidak akan hilang kecuali dengan bantuan Allah.



cepsasdika.blogspot.com

Rabu, 03 Februari 2010

JADILAH PEMAIN KEHIDUPAN

Coba tanya diri anda masing – masing. Apa arti hidup menurut anda?
Pertanyaan ini sederhana, namun saya yakin isinya pasti beragam. Bisa jadi hidup adalah perjuangan, atau hidup adalah tantangan, atau hidup adalah perjalanan, dll.

Jawaban dari pertanyaan tadi bisa jadi beragam, namun ada satu hal yang perlu diperhatikan : Jawaban dari pertanyaan tersebut mencerminkan keyakinan anda atas kehidupan. Orang yang meyakini bahwa hidup adalah perjuangan akan melihat bahwa hidup adalah sebuah perjuangan yang harus di perjuangkan. Maka dari itu, hari hari dalam hidupnya akan dijalani dengan berjuang. Sedangkan orang yang meyakini bahwa hidup adalah tantangan, akan melihat bahwa hidup yang dijalaninya adalah tantangan yang harus di pecahkan. Dia akan menjalani kehidupannya dengan “memecahkan tantangan”. Orang yang meyakini bahwa hidup adalah perjalanan akan melihat bahwa hidup adalah sebuah perjalanan panjang yang harus dicapai tujuannya. Maka dari itu dia akan menjalani kehidupannya dengan “berjalan” diatasnya.

Cara kita meyakini kehidupan akan berimbas ke pola pikir kita. Pola pikir akan mempengaruhi tindakan, dan tindakan akan menghasilkan nasib.

Sekarang, bagaimana kita sebagai orang beriman seharusnya memandang kehidupan?
Terjemahan Q.S. Al – Hadid ( 57 ) Ayat 20 : ------------------------------------------

'' Ketahuilah, sesungguhanya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan senda gurauan, perhiasan dan saling berbangga di antara kamu serta berlomba dalam kekayaan dan anak keturunan, seperti hujan yang tanam – tanamannya mengagumkan para petani, kemudian  ( tanaman ) itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia tidak lain hanyalah kesenangan yang palsu''.


Note that : hidup adalah permainan. Waw, apakah ini berarti yang kita lakukan selagi hidup ini adalah bermain dan bersenang – senang?

Pahami konteks keseluruhan tersebut. Pemahaman yang coba di ajarkan Tuhan melalui (terjemahan) wahyu ini adalah bahwa hidup adalah sebuah permainan yang jangka waktunya pendek, maka dari itu kita harus menjadi pemain dari “permainan kehidupan”, bukannya main – main dalam kehidupan.

Maksudnya?

Pemain adalah mereka yang memainkan permainan dengan serius. Cermati contoh ini : pemain sepak bola. artinya? Mereka yang bermain sepak bola yang serius mengikuti permainan sepak bola dan mematuhi peraturan – peraturannya.

Sekarang perhatikan mereka yang menjadikan dirinya “pemain” sepak bola yang sungguh – sungguh : contoh, Ronaldo. Apa yang Tuhan berikan kepada Ronaldo yang menjadikan dirinya “pemain” sepak bola? kehidupan yang luar biasa, penghasilan yang melimpah, popularitas, jutaan penggemar, dll.

Itu baru menjadikan diri sebagai “pemain” sepak bola yang notabene dibatasi oleh 45 menit X 2 dalam lapangan rumput persegi dan bola bundar.

Bisa bayangkan apa yang akan Tuhan berikan jika anda menjadi “pemain” dari permainan besar kehidupan? Menjadikan diri anda seorang manusia profesional yang mengikuti peraturan dunia dan “bermain” / menjalani kehidupan dengan serius?

Tanya kembali diri anda : Apa arti kehidupan bagi anda?



cepsasdika.blogspot.com